Kumpulan Puisi Pendek Dengan Tema Bebas

Halo kawan-kawan berjumpa lagi dengan saya putra jangan bosan-bosan untuk membaca artikel saya yah!! Sebelumnya saya minta maaf karna dalam beberapa hari ini saya belum bisa ngepost kan artikel saya di karenakan laptop saya error dan harus di service terlebih dahulu, tapi sekarang kawan-kawan jangan khawatir karna saya disini akan kembali hadir untuk menulis artikel yang akan saya sajikan kepada anda sebagai pembaca. Pada artikel kali ini saya masih memaparkan tentang karya sastra berupa puisi, okelah dari pada basa basi langsung saja ke TKP. 

Puisi merupakan karya sastra yang sebenarnya bisa dibuat oleh siapa saja. Semua orang sebenarnya bisa membuat sebuah puisi. Apalagi kita kini bisa membuat puisi pendek yang tidak memiliki aturan spesifik tertentu. Berbeda dengan dulu dimana sebuah puisi memiliki aturan yang spesifik seperti aturan rima, aturan jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, banyak suku kata dalam satu baris, irama dan sebagainya. Kita mengenal puisi dengan aturan spesifik seperti itu dengan puisi lama. 

Sementara puisi yang tidak memiliki aturan seperti itu kita sebut sebagai kumpulan puisi bebas, pendek, bagus dan berkualitas atau puisi modern atau puisi masa kini karena bentuk puisi tersebut bebas dari aturan dan merupakan bentuk puisi modern. Maka kini kita semakin mudah untuk membuat puisi. Seberapa banyak dan seperti apapun bentuk puisi yang kita buat tetap bisa disebut sebagai sebuah puisi. Walaupun puisi pendek dan puisi bebas yang akan anda buat, namun sisi estetis atau keindahan tetap menjadi persyaratan utama dari sebuah karya puisi. Saat kita membuat puisi, sisi estetis atau keindahanlah yang harus di tonjolkan. Jadi puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menonjolkan keindahan kata-kata.

Penekanan pada sisi estetis atau keindahan inilah perbedaan puisi dan prosa atau karya sastra lainnya. Kadangkala hal ini pula yang membuat puisi sulit untuk dibuat. Tidak semua orang bisa menciptakan sebuah susunan kata yang indah. Kepekaan perasaan seseoranglah yang bisa membuatnya bisa menghasilkan sebuah kalimat indah berupa puisi atau prosa di sepanjang waktu. silahkan anda klik perbedaan prosa lama dan prosa baru untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu prosa. Sebagian orang hanya bisa membuat kalimat indah ketika ia merasakan perasaan yang membuat ia gelisah, sedih, galau, resah atau perasaan sebaliknya.

Maka anda bisa saja membuat sebuah puisi ketika merasakan suatu kegelisahan akan sesuatu. Misalnya saat patah hati, saat jatuh cinta, saat melihat sesama manusia menderita, saat melihat bencana alam dan sebagainya. Untuk membuat sebuah puisi, baik puisi pendek atau bukan, selain dengan menggunakan kepekaan perasaan akan keadaan sekitar.

kali ini yang akan kita bahas adalah puisi pendek bukan puisi panjang seperti biasanya. Kumpulan puisi pendek ini tentang banyak tema. Makanya saya beri judul kumpulan puisi pendek Dengan Tema Bebas

Puisi yang akan saya bagikan di bawah ini tidak panjang panjang hanya beberapa baris per judulnya jadi anda tidak capek bacanya hehhe :-)

Selamat membaca puisi pendeknya. Maaf jika puisi yang akan kami tulis di bawah ini sangat sangat jelek dan saya juga akan berusaha menulis kumpulan puisi pendek ini dengan sebaik baiknya. Langsung saja di baca

Melati
Kamu melati yang belum berbunga
Sekali pun hujan sudah berbunga
Sewaktu pagi angin merayu-rayu
Timbul dan tenggelam air matamu
Kamu melati di bulan juni
Tiba jua jiwaku berlayar-layar
Sekali ini saja kau berbunga
Biar tak ada luka yang menganga

Pelangi Pribadimu Tinggalah dalam Jiwaku
Kata2 apa yang bisa kulukiskan untukmu
Untuk mencerminkan betapa berharganya kau bagiku
Tak bisa ku membalas semua yang telah kau beri
Kau selamatkan prinsip2 hidupku
Yang hampir tergoyahkan oleh gejolak lingkungan habitatku
Ku ingin selalu berada di dekatmu
Memetik gitar dan bersenandung ria tentang kenangan kita
Rasanya seperti membuka luka lama yang awalnya sungguh menyakitkan
Sejenak mengingatkanku pada relief masa lalu yang pernah kupatri sebelum terukir namamu
Namun tatkala ku melihat senyummu terasa lukaku terbasuh oleh embun
Kau rangkaikan mimpi2 untukku
Agar ku memiliki tujuan hidup
Hingga aku tak lagi tesesat seperti dulu
Sambil memejamkan mata
Ku resapi lantunan suara lembutmu
Ku hirup nafas dalam2
Untuk sejenak mengingat kasih yang terselip di dalamnya
Terkadang terdengar tawamu yang begitu renyah
Memecah keheningan di sela lagu yang belum usai kau nyanyikan
Suaramu memberi nafas baru pada alunan melodiku
Nasihatmu menginspirasi semua karya2ku
Kerja kerasmu membuatku semakin yakin untuk meneladanimu
Tetaplah bernyanyi mengiringi karya2ku
Teruslah berjuang menjadi teladanku
Jagalah ikatan yang ku sematkan di dadamu
Ikatan kasih yang menguatkan langkah2 kita
Demi meraih asa mulia yang kita rangkai bersama

Rintihan Suara Hati

Raga kekar...
Tak jadi jaminan
Fisik kuat, meronta
Menolak anarki

Rohani berontak
Ukhrowi nodai hati
Berlarut meluap jejak histori
Duka lara nestapa
Menuai kecaman batin

Inikah fenomena
Mencairnya gunung es
Banjiri luasnya lautan

Oh Tuhan...
Tak semestinya
Aku begini

Rapal Gusti

Gusti, rumput teki melebar daunya
matahari memudarkan cahaya meredupkan diri
Gusti, air danau payau menyurut
Sanghywang Kanekaputra metik harpa di tepi tangis Budak Sahaya
iramanya mengalun, sebening sabdaMu
dalam lembaran pustaka suci
oh Gusti,
ada makna dalam kalam, ada rasa dalam-dalam
sujudku, akankah menyampaikan pesan serta pintaku
merapalkan rindu pada degup buliran harapan di butiran-butiran tasbih tanganku?
anak adam percikan air piala dalam bejana penuh noda
berharap setiap luka sirna dan khilaf lindap dalam doa
anak hawa meniup sunyi berderak, berkerak di tepi dunia
dan rotasi kembali pada hari-hari dimana tangis, tragedi, dan durjana menjadi pundi-pundi
dipungut dalam bakul-bakul simbok pagi buta
menjalar dijalanan sepi
kerna pemuda masih menutup mata
keriputnya dilipat dalam penghujung malam
namun mentari akankah kembali? sedang senja mengkhianatinya?
ooh gusti, ada karya dalam duka
ada karya dalam suka
ada tulis dalam tangis
untuk mereka,
mereka yang dijauhkan dari peradilan

BEGINI atau BEGITU
Lebih enak begitu daripada begini..
Enakan begini dong daripada begitu..
Bukan begitu, begini lho.. kalau kita begitu lebih santun daripada begini..
Jangan terlalu begitu lah nanti malah bisa begini..
Tapi gara-gara terlalu begitu kita jadi gak bisa begini..
Lebih baik begini kan..jadi orang gak menilai begitu..
Begitu aja.. gak usah repot daripada susah begini..
Begini gak susah kok..lebih santai gak pusing kayak begitu..
Gimana kalau begini aja biar kita sama-sama begitu..
Nah ! Begitu kan enak jadi kita gak perlu berdebat begini..

Aku Bingung
Jikalau aku sedikit bingung, maka bingungku sudah diperbudak dari masih anak. Mendengar cicit burung ketika yang buncit tak pernah bingung.
Jikalau aku sedikit bingung, maka bingungku sudah menjadi buku lalu kubaca malam sabtu. Sebab kudengar beritamu yang sedikit lucu. Melihat katak melompat menyebrangi arus kali yang kalau banjir menjilat ketika kau tenang di waktu banjir bandang.
Aku sedikit bingung. Untuk mengurangi bingung, kusudahi mimpi yang baru seumur padi.
Aku benar bingung, duit bisa menggigit yang sehat jadi sakit. Sakit mata, sakit rasa bahkan lupa dosa telah dihitung Tuhannya. Aku bingung

Dimana Engkau

Tuhan, Aku Mencarimu
Dari Iris-iris bulir tangis
dan durjana jiwa dekapan duka melanda
diantara keluh yang kubasuh mereka basuh, dengan doa
Dimana Engkau

Tuhan, Aku Mencarimu
disela tawa dan suka cita
kubangan bahagia derak bahak yang membahana
melalui malam sunyi peraduan sepi
dimana embun menggumpal dipucuk-pucuk ron jati
Dimana Engkau

Kapan Tuhan
Aku berjalan lurus ke tempat yang Tuhan mengijinkan. Seringnya aku menanyakan kapan Tuhan? Satu buku sudah menjamah rindu dalam keadaan setengah telanjang.
Dapatkah aku mengembalikan yang hilang hingga aku benar hilang di waktu siang. Aku berjalan lurus ke tempat Tuhan menatap dan belum genap hitungan jam aku senyap. Menghitung runtuhan daun di samping gedung yang menjulang tak terhitung, kapan Tuhan?
Aku mendengar ocehan samar di antara runtuhan daun yang sedikit mengurangi sisa kesal di waktu pagi. Tuhan, aku berjalan lurus menanyakan keadaan. Dapatkah aku mengembalikan yang hilang sebelum siang?

DOA PENGOBRAL DOSA

"inilah aku yang berperantara kepadamu dengan kefakiranku. untuk menuju kepadamu. dan bagaimana aku mesti berperantara kepadamu dengan apa muhal bisa sampai kepadamu. dan bagaimana aku mengadu kepadamu mengenai keadaanku. padahal keadaanku tidak samar atasmu. bagaimana aku mesti menerangkan kepadamu dg kata-kataku. padahal kata-kataku itu darimu yg keluar menuju kepadamu. atau bagaimanakah engkau kecewakan harapanku. padahal benar2 telah datang kepadamu...

Gerombolan Perut
Geliat pagi jelita menyambut fajar merona
Sekarung insan lapar salip menyalip di marka jalan kota
Terkadang bersenggolan, bersentuhan diantara semangat dan air mata
Berontak mengeksekusi rasa malas demi perut-perut tak berdosa
.
Ladang pencaharian menanti dengan tenang
Siap tergarap tangan-tangan keras sekeras karang
Sikut menyikut, sikat menyikat bak tarian balerina menggelora
Demi gerombolan perut mungil menantikan nafas di sarang mereka
.
Segudang insan bergumul menerjang matahari nan ceria
Bertahan menangkal badai ombak rutinitas menghempas lelahnya
Demi segenggam butir debu harapan tersimpan nyaman dikantongnya
Gerombolan perut tak berdosa siap menanti butir debu koleksi keringatnya
.
Perut mulia tak berdosa, buah hati pelipur lara
Menghibur insan -insan penuh rasa dahaga
Terpaksa memaksa harapan, membanting harga diri
Demi sekeranjang perut tak berdosa, tetap setia menyergab butiran debu nurani.

Tinggi tak kembali...

Hampa...tanganku hampa..
aku berdoa..
pijar sinar rembulan..
Lepas bebas...
lagi tinggi..ada yg memanggil..
terjun bebas..roda kehidupan kesana kemari..
Meluap kemenangan..
Tulang rapuh berpacu ganasnya sang penguasa hutan..
lolongan srigala betina yg kehilangan rumahnya..
hampa..dadaku hampa..
aku bersujud..
tikar tembikar kecemasan..
bablas terkupas..
lagi kembali..malah menggigil..
menerabas..roda kekuasaan timbul tenggelam..
mengusap luka telapak tangan..
Usang tubuh membiru warna cakrawala bulan..
Lolongan srigala jantan yg kehilangan betinanya..
hampa rasaku hampa..
aku bertobat..

*dalam celana..*
Dalam Celana

misteri sungguh misteri peradaban alam...

memecahkan kepala sendiri akibat kepikiran..

Mereka bisa jadi apa saja...

jelas2 waktu orok sering nyusahin tapi mereka malah jadi semangat kita..

Sering juga mereka menjadi obat lelah setelah berjibaku dengan hari2 kita..

Tidak sedikit yg tidak memiliki mereka..

Bahkan banyak yang merogoh kocek dalam2 untuk memiliki mereka..

Terkadang ketika mereka sudah matang malah meninggalkan kita dengan kehidupannya..

tapi tak sedikit yang malah menjadi tulang punggung pemiliknya..

bahkan banyak juga yang jadi pemimpin dan lain2..

Mereka hadir karena ulah seonggok daging dalam celana..

menarik dan penuh misteri dari alam semesta..

Lambat Loading

Lirih nenek tua menari, menyanyi melawan deru kereta api yang lewat..
Ambang pintu gerbang lahar mencair pasir memberondong genderang..
Memaksa telinga melebur belanga kusam halus merona..
Bilah jendela membelai baja-baja terkepal...
Arah mata angin bersemayam dimata kaki..
Tumbang beringin meruntuhkan kerajaan nestapa..

Liku-liku mahligai perantau diatas roda berkarat..
Ornamen hiasan tebing gerimis tangis berkubang..
Abrasi tepi kepercayaan tergerus terhina..
Damai mendekap untaian malam disetiap sisi..
Intan permata bercahaya ketika patung2 tanpa rupa..
Nurani merangkai belukar jiwa tak terawat..
Gelegar gaduh kapal2 tenggelam diburitan mengambang..

Pemburu Terowongan

Berduyun-duyun gerombolan pemburu terowongan gelap berpencar..
Gembira memandang terowongan yang menantang tanpa menghindar..
Gusar berebut satu terowongan...
mereka saling sikut...saling pamer kekayaan..saling keluarkan maut rayuan..
terowongan tetap memilih sikantong tebal jadi pemenangnya..
kantong tebalpun melangkah menggandeng terowongan menuju langit biru..
para pemburu terowongan lain tetap pasang mata cari2 terowongan menggoda lainnya..
Sikantong tebal berkabut kenikmatan semu...
terowongan sah miliknya tetap menanti disarang,,didepan meja hidangan tersedia..
sikantong tebal rusuh masih bergumul bersama terowongan pinggir jalan..
hawa panas memenuhi ruangan pertempuran durjana dimalam senja..
terowongan sah tetap menanti disarang penuh kecemasan..
sikantong tebal lepaskan benak liar yang tertanam sejak kemarin...
Terhempas dia disamping terowongan lunglai terkapar..
terowongan sah msh terus menanti disarang luas namun hampa..

*Mukaku kaku kayak batu...*

badanku lemas tak bernapas..

napasku sulit bak terhimpit...

terhimpit sinar pencerahan berpijar..

pijar lampu menerobos malam..

malam pekat bertabur bintang..

bintang terkenal ternyata nakal..

Nakal bayi mencipta senyum kebahagiaan ibu..

ibu bumi berputar tanpa lelah..

lelah langkah telapak kakiku biru..

biru hiasi sekitar mukaku..

Mukaku kaku kayak batu.

pengemis jalan raya yang kayaraya..
Tangan menadah dari pagi hingga petang..
lembar demi lembar terkumpul perlahan2..
dibawah pohon rindang yang teduh..sejuk..
Menadahkan tangan sambil sesekali menyeruput kopi starbuck,
tersembunyi dikarung lusuh tempat menaruh lembaran lecek uangnya..
Sang pengemis pun beranjak pulang ketika hari telah petang..
sambil santai dia memasuki kamar mandi terminal untuk membersihkan diri..
Setelah ganti pakaian rapih dan harum..pengemis pun beranjak keparkiran..
Sesekali ia menghisap rokok putih yang barusan ia beli diminimarket didalam terminal..
Sambil memanaskan motor ducatti merah miliknya, dia asik bersosmed ria pake iphone 6 miliknya...
setelah dirasa cukup hangat mesin ducatti,,dia pun ngeloyor pulang..
dipojok terminal ternyata ada yang memperhatikan kegiatan pengemis tadi..
Mulut menganga..sesekali mencium paculnya tanpa sengaja..
ternyata seorang petani yg memerhatikan sang pengemis kayaraya tadi..
terbesit benak pak tani untuk alih profesi....
Gawat..trus siapa yang urus sawah2 kita nanti..
gimana nasib generasi penerus kita klo tdk ada petani..
hmm...jadi pengemis....
boleh juga nih..
dibanding jadi penyair gila..

perunggu kemenangan..
Perunggu2 sudah terkumpul di sakunya..
ia pun masih mengincar perunggu2 berwujud perdamaian..
rakus akan perunggu membutakan mata dan pikirannya..
segala cara digunakan untuk meraup perunggu demi perunggu..
ketika semua terkumpul..dia menjadi sombong, tamak, lupa..
ketika ia sadar..bahwa perunggu hanyalah perunggu yang tak berharga..
perunggu bukan emas..
Ketika dia sadar bahwa emas lah yang berharga..
tangan dan kakinya sudah tidak mampu lagi mencari emas..
karena termakan usia...
perunggu2 kemenangan pun menjadi saksi bisu perpisahan..
antara dia dan ajalnya....

Si Goblok dan Si Tolol
.
Kenapa tanggung jawab..harusnya kan tanggung tanya..

Kenapa muka tembok.. harusnya kan muka batako..

Kenapa panjang tangan..harusnya kan panjang jari..

Kenapa tanggal muda.. harusnya kan tanggal abege..

Kenapa memeras keringat.. harusnya kan memeras kolor..

Kenapa tunggang langgang..harusnya kan tunggang tungging..

Kenapa banting tulang..harusnya kan banting piring..

Kenapa gerak gerik..harusnya kan gerak garuk..

Kenapa duri dalam daging..harusnya kan duri dalam pecel lele..

Kenapa telor mata sapi..harusnya kan telor mata jerapah..

Kenapa buaya darat..harusnya kan buaya tanah..

Kenapa putri duyung..harusnya kan putri gayung..

Kenapa begitu..harusnya kan begini..

Subuh Berlabuh

Tertusuk perut oleh angin membusuk
Celoteh ayam berbisik mimpi setengah terusik
Sebilah pedang anggun menancap pohon yang rimbun

Subuh
Tubuh berlabuh
Oleh perih lirih nyanyian seorang pemenang
Oleh durjana yang menempel dipunggung sang penyair gila
.
Matahari mengintip jilatan apinya menyentuh ujung langit
Beringas sabda bualan mimpi wanita renta pun menjerit
Subuh dia hanya ingin bernapas walau sejenak
Berlabuh menggeliat seonggok ubi tergerus arak
.
Subuh
Tubuh yang gemulai menggoda setiap serigala
Tapi lalat menari di atas pelupuk matanya
Semut menyusuri lubang hidungnya
Menyisakan kebuasan serigala yang menikam semalam
Berrhias bunga diatas pusara menggelitik malam
.
Subuh
Aku berlabuh
Disini
Ya disini di penantian melintasi batas kewajaran pribumi
Sendiri
Subuh
Aku berlabuh.

*Cabut Bulu*

Cawan terukir indah pintu gerbang penantian..
Asa harapan berlipat ganda ketika matahari terbit..
Bersama awan putih bergandengan tangan..
Ubah alur perjalanan cinta sang penyakit..
Tumbuh akar menguak derita seonggok perawan..
Bimbang langkah napas yang menghimpit..
Ulas semua kenangan penuh kesenangan..
Luka dalam menganga tanpa rasa sakit..
Ujung belati menanti di altar pengorbanan..

Lusuh Langkah Kaki

berangkat kubangan kotor bersimbah melati..
lembah tergali musnahkan jejak tertatih putih..
gemulai tarian kelam mengusik kalbu pertapa..
sirna sinar bulan telanjangi hutan merah pelaminan..

kosong tak ber ekor kata si babi...
lubangnya terlalu sempit teriak si daun sirih..
kaku terasa kaki ku ujar si onta..
gelap pengap dada ku terhimpit batu karang bisik si ikan..

tetap lusuh babi mandi hujan..
tetap melangkah daun sirih dalam mulut nenek tak bergigi..
tetap tegar kaki onta memijak telaga..
walau lusuh langkah kaki tapi ikan tetap bergerak maju,
Tak gentar akan kerikil tajam lautan karena insang yang kuat bukan kaki yang lusuh..
lusuh wajah ikan melangkah kaki babi dan onta memanjat pohon sirih yang sunyi..berselimut bualan pelaminan..

Kacamata vs Kuda

Bola mata bercerita..pada lubang hidung..
Tentang negeri seberang penuh misteri..
Bibir ikut mendengar semua celoteh bola mata..
Telinga tertidur mendengkur...tak peduli..

Batuk telapak tangan membangunkannya..
Aku bermimpi indah..telinga memotong kesaksian bola mata..
Telinga melihat kuda besar berwarna perak terang...indah sekali..
Kuda perak berwibawa melintas gagah memijak permadani nan megah..
.
Bola mata bertanya diujung lidahnya..tentang kuda perak di negeri seberang..
Bantah membantah menjadi sengit sarikan langit biru..
Kuda perak dongeng bunga mimpi mu telinga..
Telinga berpendirian teguh mimpi, bahwa kuda perak tersaji..bukan sepasang kambing..
Bola mata mengintip negeri seberang aneh menjemput ceritanya..
Banyak kuda tanpa warna...
.
Telinga berbisik dalam keangkuhan bola mata.
Pakai kacamata mu bujuk telinga..
Kacamata menunggangi bola mata resah penasaran..
Bola mata..puas terbayarkan..

Pagi Ngopi
Pagi Ngopi

mata terbelalak jari berkerak takdir tersirat..
gulungan ombak menerabas karang terikat..
cakrawala bertarung rajawali membusuk..
Rerumputan berkabut embun pagi menusuk..

telusuri pagi dengan kopi tubruk..
relakan mimpi lelah terpuruk..
Tikam kopi bernuansa pagi tersesat..
Lewatkan aroma anyir tak berhasrat..

Cangkul Pak Tani
Cangkul...cangkul..yg dalam...
Menanam cinta di hati kita...
cangkul..cangkul..yg dalam..
menanam asmara..didalam dada..

cangkul..cangkul..cangkul yg dalam..
cangkul karatan punya pak tani...
cangkul...cangkul..cangkul yg dalam..
cangkul bau lumpur siap bertempur..

tanam cintamu..tanam jiwamu..
keringat pak tani tak pernah semu..
tanam dadamu..tanam hatimu..
cangkul karatan tak pernah jemu..

cangkul..cangkul..yg dalam..
menanam rasa dimimpi kita..
cangkul..cangkul yg dalam..
cangkul pak tani pahlawan bangsa..

Gerobak
sikap bijaksana kaku terbelalak..
Terurai kelembutan tanpa otak..
roda2 mimpi tidak bergerak..

membelai lembut laju bertindak..
berdosa disudut ruangan terkuak..
roda2 hidup berbentuk kotak..

hanya roda gerobak yg terus bergerak..
cuma roda gerobak yg tidak berbentuk kotak..

  Nah itulah artikel saya tentang Kumpulan Puisi Pendek Dengan Tema Bebas kali ini, nantikan artikel menarik selanjutnya sering-sering mampir di blog kami yah karna suara anda sangat berarti bagi kami penulis blog. Dan jangan lupa share artikel ini kepada teman-teman anda karna ini merupakan salah satu ilmu sastra yang harus di kembangkan terutama kita penduduk indonesia. ini karya saya dan mana karya anda??.....!! hehe sampai bertemu pada artikel selanjutnya.

Terima kasih sudah berkunjung di blog saya salam dua jari dan senyum (peace).