Jika kemaren kita membahas tentang kumpulan puisi pendek dengan tema bebas, maka kali ini kita akan membahas tentang sajak. disini saya akan memaparkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sajak, sajak itu apa sih? dan apakah sama antara sajak dan puisi?? mari kita simak baik-baik, Pengertian sajak sendiri adalah salah satu jenis puisi yang tidak begitu
terikat dengan aturan bentuknya. Artinya, sajak ini berupa puisi yang
tidak terikat pada setiap kata-katanya, jadi kita bisa menuliskannya
secara bebas. Oleh karena itulah, kita sering mendengar dengan istilah
sajak bebas.
Istilahnya sendiri, berasa dari bahasa yunani yang artinya "membuat‟
atau "pembuatan‟ dan dalam bahasa inggris sajak biasa disebut poem atau
poetry. Secara garis besar sajak atau puisi sama-sama merupakan
penyampaikan pesan atau gambaran suasana hati seseorang, baik itu berupa
fisik maupun batiniah dengan lewat kata-kata sebagai media
penyampainnya. atau sajak adalah persamaan bunyi. Persamaan yang terdapat pada kalimat atau
perkataan, di awal, di tengah, dan di akhir perkataan. Walaupun sajak
bukan menjadi syarat khusus bagi sesuatu puisi lama, tetapi pengaruhnya
sangat mengikat kepada bentuk dan pilihan kata dalam puisi itu.
ciri-ciri sajak
Mempunyai bentuk tertentu,berurutan dalam baris yang sejajar, , berpola
(bagi puisi tradisional) atau berbentuk bebas, ungkapan kata dan bahasa
di pengaruhi unsur lagu,irama dan keharmonian bunyi , Baris di susun
membentuk pola atau ikatan tertentu (bagi puisi tradisional) atau tanpa
pola ikatan tertentu.
MACAM-MACAM SAJAK
Sajak
adalah persamaan bunyi atau persamaan suara. Dalam puisi kata-kata yang berima
sangat diperlukan. Gunanya adalah untuk menambah nilai keindahan.
A. Menurut
Posisinya
Menurut posisinya sajak dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Sajak
Awal
Sajak
Awal adalah persesuaian bunyi suku kata yang terletak di awal kata.
Contoh:
Betapa berat beban derita ini
b. Sajak
Akhir
Sajak
Akhir adalah persesuaian bunyi suku kata yang terletak di akhir kata.
B. Menurut
Kesesuaian Bunyi Suku Kata
Menurut kesesuaian bunyi suku
katanya, sajak digolongkan menjadi beberapabagian, yaitu:
a. Sajak
penuh atau sajak sempurna
Yaitu
persamaan bunyi suku kata terakhir secara panuh.
b. Sajak
paruh atau sajak tidak sempurna
Yaitu
persamaan bunyi suku kata terakhir namun tidak secara keseluruhan.
c. Sajak
Aliterasi
Yaitu
persamaan bunyi pada huruf konsonan pada setiap kata-kata dalam puisi. Kesamaan
bunyi sajak ini tidak terletak pada bagian akhir tau bagian depan baris puisi
sajak namun terletak pada keseluruhan kata demi kata.
d. Sajak
Asonansi
Yaitu
persamaan bunyi pada huruf fokal pada setiap kata-kata dalam puisi. Kesamaan
bunyi sajak ini tidak terletak pada bagian akhir atau bagian depan baris puisi
saja namun terletak pada keseluruhan kata demi kata.
e. Sajak
Rangkai
Yaitu
persamaan bunyi huruf fokal pada beberapa suku kata.
f. Sajak
Rangka
Yaitu
persamaan bunyi pada huruf konsonan pada beberapa suku kata dalam puisi.
C. Menurut
Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata
Jika dilihat dari susunan bunyi
akhirnya setiap kata yang terdapat dalam puisi, sajak dibedakan menjadi
beberapa bagian, yaitu:
a. Sajak
rata atau sajak sama
Sajak rata atau sajak sama adalah
kesesuaian bunyi akhir yang mempunyai rumus
a-a-a-a
b. Sajak
silang atau sajak senkelang
Sajak silang atau sajak senkelang adalah
kesesuaian bunyi akhir yang mempunyai rumus a-b-a-b
c. Sajak
kembar atau sajak pasangan
Sajak kembar atau sajak pasangan adalah
kesesuaian bunyi akhir yang mempunyai rumus a-a-b-b
d. Sajak
peluk atau sajak paut
Sajak peluk atau sajak paut adalah
kesesuaian bunyi akhir yang mempunyai rumus
a-b-b-a
e. Sajak
patah atau sajak putus
Sajak patah atau sajak putus adalah
kesesuaian bunyi akhir yang mempunyai rumus a-a-a-b atau a-b-b-b

fungsi sajak dalam sebuah puisi:
a. untuk penyair, rima dapat lebih kuat mengungkapkan perasaan yang akan di sampaikan
b. untuk pembaca, rima dapat menolong mencari kejelasan kesan serta kemerduan puis.
Pengertian Bunyi, Rima dan Irama pada Puisi
Dalam puisi bunyi bersifat estetik, merupakan unsur puisi untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif.
Bunyi ini erat hubungannya dengan anasir-anasir musik, misalnya : lagu, melodi, irama, dan sebagainya.
Bunyi di samping hiasan dalam puisi, juga mempunyai tugas yang
lebih penting lagi, yaitu untuk memperdalam ucapan, menimbulkan rasa,
dan menimbulkan bayangan angan yang jelas ; menimbulkan suasana yang
khusus dan sebagainya.
Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur
pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima
maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang
membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
Perbedaan Sajak dan Puisi
Dalam kesusastraan Indonesia dikenal dua istilah yang sering
dicampuradukkan, yaitu sajak dan puisi. Istilah puisi berasal dari kata
poezie (Belanda). Dalam bahasa Belanda dikenal pula istilah gedicht yang
berarti sajak. Dalam bahasa Indonesia (Melayu) hanya dikenal istilah
sajak yang berarti poezie maupun gedicht. Istilah puisi cenderung
digunakan untuk berpasangan dengan istilah prosa, seperti istilah poetry
dalam bahasa Inggris yang dianggap sebagai salah satu nama jenis
sastra. Jadi, istilah puisi lebih bersifat general, jenisnya, sedangkan
sajak bersifat khusus, individunya.
Sajak adalah puisi, tetapi puisi belum tentu sajak. Puisi mungkin saja
terdapat dalam prosa seperti cerpen, novel, atau esai sehingga sering
orang mengatakan bahwa kalimat-kalimatnya puitis (bersifat puisi). Puisi
menjadi suatu pengungkapan secara implisit, samar, dengan makna yang
tersirat, di mana kata-kata condong pada artinya yang konotatif,
demikian menurut Putu Arya Tirtawirya . Sementara sajak, lebih luas
lagi, tak sekadar hal yang tersirat, tetapi sudah menyangkut materi isi
puisi, bahkan sampai ke efek yang ditimbulkan, seperti bunyi. Maka itu,
sajak terkadang juga dimaknai sebagai bunyi.
Sajak
Apakah sajak itu? Tidak ada satu defenisipun yang mampu menjawabnya
dengan sempurna, kecuali jawaban penyair Boris Pasternak dalam sajaknya
yang berjudul batasan sajak
sajak adalah siul melengking suram
sajak adalah gemertak kerucut salju beku
sajak adalah daun-daun menges sepanjang malam
sajak adalah dua ekor burung malam menyanyikan duel
sajak adalah manis kacang kapri mencekik mati
sajak adalah air mata dunia diatas bahu
sebuah sajak pada hakekatnya mengundang kita berasosiasi. Tidak
berinterpretasi, bertafsir-tafsir. Sekaitan dengan masalah inilah
kiranya kesan keseluruhan tepat diterapkan suatu penilayan.
Kita tentunya telah sering mendengar kata puisi, tetapi setiap kali
diminta untuk menjelaskan pengertian puisi, seringkali menjumpai
kesulitan karena begitu banyaknya ragam puisi sehingga rumusan
pengertian tentang puisi, untuk salah satu bentuk puisi sesuai, bila
diterapkan pada puisi yang lain tidak. Pada dasarnya perumusan
pengertian puisi itu sendiri tidaklah penting karena yang penting adalah
mampu memahami dan menikmati puisi yang ada.
Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa yunani “poeima”
membuat atau “poesis” pembuatan, dan dalam bahasa inggris disebut ”poem”
atau “poetry”. Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat
puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri,
yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik
fisik maupun batiniah.
Dengan mengutip pendapat Mc Caulay, Hudson mungungkapkan bahwa puisi
adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media
penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya
lukisan yang menggunakan baris dan warna dalam menggambarkan gagasan
pelukisnya. Rumusan pengertian puisi diatas, sementara ini dapat kita
terima karena kita seringkali diajak oleh suatu ilusi tentang keindahan,
terbawa dalam suatu angan-angan, sejalan dengan keindahan penataan
unsur bunyi, penciptaan gagasan, maupun suasana tertentu sewaktu membaca
suatu puisi.
Berikut beberapa hal yang penting kita ketahui
Karya
sastra terdiri atas dua jenis sastra: prosa dan puisi Biasanya prosa
disebut karangan bebas, sedangkan ouisis disebut karangan terikat. Akan
tetapi, pada waktu sekarang, para penyair berusaha melepaskan diri dari
aturan yang ketat itu hingga terciptalah sajak bebas.
Dalam sastra Indonesia
ada dua istilah puisi dan sajak. Pusi dalam bahasa inggris poetry dan
sajak dalam bahasa Inggris poem. Puisi adalah jenis sastra, sedangkan
sajak itu individu puisi. Oleh karena itu, kedua istilah itu, jangan
dicampuradukkan pemakaiannya.
Puisi termasuk bentuk
formal itu adalah korespondensi dan periodisitas. Puisi lama, bahkan
puisi pujangga baru masih terikat pada korespondensi dan periodisitas
ini.
Puisi baru atau modern
menyimpangi pengertian puisi menurut pandangan lama itu. Puisi baru
tidak terikat oleh bentuk-bentuk formal, korespondensi, dan periodisitas
itu. Oleh karena itu puisi baru (modern) disebut puisi bebas atau sajak bebas.
Bentuk-bentuk formal
puisi lama itu sesungguhnya merupakan sarana-saran kepuitisan untk
membuat puisi itu menjadi indah. Bentuk-bentuk formal itu masih masih
juga dipergunakan oleh puisi modern, tetapi bukan merupakan ikatan,
bukan merupakan ikatan pola yang tetap.
Puisi baru sesungguhnya
terikat juga, tetapi terikat oleh hakikatnya sendiri, bukan terikat oleh
pola-pola bentuk formal. Pola-pola bentuk formal itu bukan hakikat
puisi.
Puisi adalah karya seni.
Sifat seni ini merupakan ciri khas pusi, Puisi itu adalah sebuah karya
yang fungsi estetiknya atau fungsi keseniannya dominan. Aspek estetik
bermacam-macam. Diantaranya gaya bunyi, gaya kata, dan semua gaya
kalimat serta wacana. Bahkan aspek estetik ini terwujud dalam bentuk
tipografinya.
Puisi ini sebuah
pernyataan yang hanya mengedepankan inti gagasan, pemikiran atau
peristiwa. Oleh karena itu dipilih kata, frase, dan kalimat yang
setepat-tepatnya supaya puisi menjadi mampat dan padat. Hal-hal yang
dirasa tidak perlu dihilangkan. Dengan demikiatn, tinggal intinya yang
mengandung ekspresivitas yang intensif (berdaya guna).
Dari waktu kewaktu, puisi itu selalu berubah karena evolusi selera dan perubahan konsep estetik atau konsep keindahan.
Ketaklangsungan ekspresi
itu disebabkan oleh tiga hal, yaitu (1) penggantian arti, (2)
Penyimpangan arti, dan (3) penciptaan arti. Penggantian arti dlam sajak.
Disebabkan oleh penggunaan metafora dan metonimi dalam sajak.
Penyimpangan arti
disebabkan oleh pengorganisasian ruang teks, diantaranya berupa (pola)
persajakan, enjambemen, tipografi dalam homologue.
Fungsi puisi adalah
fungsi spiritual yang sifatnya tidak langsung bagi kehidupan fisikal
yang praktis. Hal ini sesuai dengan hakikat puisi ini berhubungan dengan
kehidupan kebatinan dan kejiwaan manusia. Puisi mempengaruhi kehidupan
manusia lewat kehidupan batin dan kejiwaannya. Lewat kehidupan kejiwaan
ini puisi memepengaruhi aktivitas kehidupan fisik manusia.
Karena puisi itu karya
seni untuk menyampaikan gagasan, maka fungsi puisi adalah dulce, (indah,
manis) dan utile ( berguna, bermanfaat). Dulce berhubungan dengan
muatan yang dikandung puisi, berupa ajran, gagasan, atau pikiran.
Puisi merangsang
kepekaan terhadap keindahan dan terhadap rasa kemanusiaan. Karya seni
itu, termasuk puisi, berupaya mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan pada
keduis teknologi dan menyadarkan kembali manusia pada kedudukannya
sebagai subjek.
Itulah artikel tentang Pengertian, Ciri, Macam-Macam Sajak Serta Fungsi Dan Perbedan Sajak Dalam Sebuah Puisi ini yang dapat saya tulis semoga bermanfaat
bagi kita semua dan apabila menurut anda artikel ini bermanfaat jangan
lupa untuk di share ke teman-teman anda dan silahkan berikan komentar
tentang artikel ini. Terima kasih banyak sudah berkunjung ke blog ini.
Kntl ngaceng
ReplyDelete