Test Footer

Proposal Workshop Pagelaran Teater (pentas seni)



Proposal Worshop Pagelaran Teater (pentas seni)

Jika sebelumnya saya memposting artikel dengan judul Dear Gani maka kali ini saya akan mencoba menulis segala sesuatu yang terkait dengan drama pementasan, tentunya drama pementasan teater komunitas tombo ati dengan lakon para penjudi yang sebelumnya juga pernah saya hadirkan untuk anda sebagai pembaca. Jadi esensi nya saya disini akan berusaha membuat bahan bacaan untuk anda yang tujuannya agar menambah wawasan bagi kita semua baik wawasan bagi saya maupun wawasan bagi anda. 
Terutama bagi anda yang masih kuliah dan berstatus sebagai mahasiswa apalagi anda yang mengambil jurusan bahasa dan sastra indonesia pasti anda akan di tuntut untuk memiliki wawasan kesusastraan yang luas, maka dari itu perbanyaklah membaca buku, aktif lah dalam berorganisasi, ikutlah teater yang sudah ada di kampus anda dan banyak-banyaklah belajar dari senior-senior anda serta aktif lah dalam berdiskusi. Selain itu anda pasti di perintahkan oleh dosen anda untuk membuat resensi, entah resensi film, novel, dan drama pementasan. Bagi anda yang sekarang mendapatkan tugas membuat resensi drama pementasan klik link ini cara membuat resensi tontonan drama detail dan lengkap.
Jika anda ingin mengetahui apa saja yang terkait di dalam komunitas tombo ati dengan para penjudi maka simaklah artikel di bawah ini:

                                                    Latar Belakang Program 

Saat ini, teater bukanlah hanya bisa dikatakan sebagai seni hiburan belaka. Teater adalah kompleksitas kehidupan manusia. Teater dapat menampung hampir semua masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya. Hal ini tentu saja akan terungkap jika teater dipandang dari seluruh bagian yang membentuknya, bukan dari sebuah wujud pementasannya saja. Teater mencoba memberikan berbagai alternatif atau penawaran-penawaran tentang berbagai hal yang menyangkut kompleksitas kehidupan kepada audiens. Dengan perkataan lain, teater tidaklah bertugas memberikan jawaban terhadap suatu permasalahan tertentu.
Audiens teater pun diberi kebebasan untuk memilih posisinya, kebebasan untuk bisa menempatkan diri, sesuai dengan sudut pandangnya. Audiens teater tidaklah dituntut untuk harus bisa mengerti maupun menyatakan setuju dengan pertunjukan yang telah ditontonnya, yang penting bagi audiens adalah kebebasan untuk menginterpretasi dan bisa menikmati isi di dalamnya.
Dalam posisi inilah, Komunitas Tombo Ati Jombang menawarkan sebuah alternatif pementasan teater dengan lakon “Para Penjudi” Karya Nikolai V. Gogol Saduran Rachman Sabur.


                      Jati Diri Program

Visi
Menjadikan seni teater sebagai institusi pendidikan alternatif, sebagai media berekspresi, dan sebagai ajang silaturahmi bagi para pekerja seni.
Misi
Program ini mempunyai beberapa misi, antara lain:
1. Mengembangtumbuhkan cita rasa estetik tinggi di semua kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum;
2. Mengampanyekan hasil proses kreatif seni teater sebagai bentuk seni pendidikan alternatif dalam masyarakat;
3. Meningkatkan daya apresiasi masyarakat dalam bidang kebudayaan dan kesenian, khususnya seni teater;
4. Memperkuat jaringan sosial dan budaya antar elemen masyarakat di Jombang dan sekitarnya.
Identitas Program
Nama Program
Pementasan Teater dengan Lakon
PARA PENJUDI” Karya Nikolai V. Gogol
Saduran Rachman Sabur.

Pelaksana Program
Komunitas Tombo Ati
Jalan Dr. Wahiddin Sudirohusodo Gg. IV RT. 25 RW. 04
Kec. Jombang Kab. Jombang
Waktu Pelaksanaan
7 & 8 MEI 2016
Tempat Pelaksanaan
Gedung Pertemuan (Aula) SMKN 1 Jombang
Jalan Dr. Sutomo No.15 Jombang
Peserta Program
Pelajar, Mahasiswa, Guru, dan Dosen
Seniman, Budayawan, dan Wartawan
Aktivis LSM, Lembaga Kajian Budaya, dan Peneliti
Pejabat Pemerintah (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif)
Masyarakat Pemerhati Seni Budaya, dll.
Target Penonton
800 Penonton

STAF PRODUKSI
Pimpinan Produksi: Alfian Rozad, S.Pd—Sekretaris: Erwin Rozaki, S.Pd—Keuangan: Dani Teguh Prasongko, S.Pd—Marketing & Sponsorship: Rudi Prakoso, Ayu Ningrum, S.Pd.—Publikasi & Promosi: Dian Fajarwati, S.Pd, Nur Azizah, S.Pd, Qowiyuddin, S.Pd—Humas & Umum: Sulukhil Amin, S.Pd—Konsumsi & Kesehatan: Zizah & Ayu—Keamanan & Perlengkapan: Rudi Hartoyo, S.Pd, M. Habibuddin, S.Pd—Stage Manager: Maula Rofie—Dokumentasi: Nasrulloh, S.Pd.
STAF ARTISTIK
Pengarah Lakon: Fandi Ahmad, S.Pd.—Host Manager: Sulukhil Amin, S.Pd —Penata Panggung: M. Habibuddin, S.Pd —Penata Lampu: Cristianto Tripilu, Dani Iswantoro, S.Pd, Andi Rosanto— Penata Musik & Pemusik: Eko Agus Setiawan, S.Pd, Nugroho, S.Pd, Ricky, S.Pd, Fitrian, Albab, Adlan—Desain Grafis: Alfi Rizqoh, S.Pd, M.Pd—Penata Busana & Rias: Irul An, S.Pd.
AKTOR DAN AKTRIS
JUAN PEDRO (Penjudi Ulung) BAKIR RAMLAN
JUKI (Sopirnya) NANDA SUKMANA, S.S, M.Pd.
NYOMAN WIWI (Pelayan Hotel) ULFA NUR AINI
RAAM HOTAHOT (Penjudi) QOWIYUDDIN, S.Pd.
MADAME JOLLY (Pemilik / Manager Hotel) HUSNIA MAZIDAH
TOBING (Penjudi) MUSTAKIM, S.Pd.
WAN ABAB (Orang Kaya) ASWOJO
WAN ANTUM (Anaknya Orang Kaya) ALFI RIZQOH, S.Pd, M.Pd.
NYONYA MEYMEY (Penjudi) NOVITA DWI, S.Pd.
PAIMIN S.S.S.SE (Penghubung Bisnis) UBANG BALAD

Ringkasan Cerita Lakon
Ini kisah tentang perjudian, pertaruhan, tipu menipu dan persengkongkolan.
Problem tercecernya masyarakat pribumi yang tidak bisa menjadi tuan dinegeri sendiri.
Berjudi dengan nasib dan kenyataan, hanya untuk sekadar mempertahan harga diri mereka yang terlanjur benar-benar kalah.

                                                             Tentang Penulis Lakon


Gogol dilahirkan di Sorochintsi pada 1 April 1809 di daerah Poltava Guberniya pada Kekaisaran Rusia (kini Ukraina) dari sebuah keluarga bangsawan kecil (dvoryanstvo) Ukraina (atau lebih tepatnya Ruthenia),

          Nikolai Vasilevich Gogol adalah seorang sastrawan Rusia kelahiran Ukraina. Meskipun banyak dari karyanya dipengaruhi oleh latar belakang dan pendidikannya pada masa kecil di Ukraina, ia menulis dalam bahasa Rusia dan karya-karyanya tergolong dalam sastra Rusia. Barangkali karyanya yang paling terkenal adalah Jiwa-jiwa Mati, yang dipandang oleh banyak orang sebagai novel modern Rusia yang pertama.

          Nikolai pindah ke Saint Petersburg pada 1828. Belakangan ia mengajar sejarah di Universitas St. Petersburg dari 1834 hingga 1835. Ia mulai menulis sejumlah cerita pendek dengan lokasi di St. Petersburg, termasuk "Nevsky Prospekt", Buku Harian Seorang Gila, "Mantel", dan "Hidung". Gogol tinggal hampir selama lima tahun di luar negeri di Jerman dan Italia. Pada masa inilah ia menulis Jiwa-jiwa Mati, dengan bagian pertamanya terbit pada 1842.

       Gogol meninggal di Moscow, Kekaisaran Rusia pada 4 Maret 1852 diumur 42 tahun. Kata-katanya yang terakhir adalah suatu ucapan kuno, "Dan aku akan tertawa dengan tawa yang pahit". Kata-kata ini dituliskan di batu nisannya. Ia dikuburkan di Pekuburan Donskoy pada 1931, Tubuhnya ditemukan terbaring dengan wajahnya menghadap ke bawah. Hal ini menimbulkan cerita bahwa Gogol telah dikuburkan hidup-hidup. Salah seorang kritikus Soviet bahkan memotong sebagian dari jaket Gogol untuk dijadikan sampul buku Jiwa-jiwa Matinya.

           Kehidupan sastra dan karya Gogol memperlihatkan pertemuan pergulatan antara dorongan-dorongan Barat dan Slavofil dalam budaya Rusia. "Nyanyian untuk Italia" (1829, puisi), Hanz Küchelgarten (1829, puisi naratif, diterbitkan dengan nama samaran "V. Alov"), "Perempuan" (1830, cerpen), Malam Hari di Pertanian Dekat Dikanka (1831-1832, kumpulan cerpen), "Pasar Malam di Sorochintsï" (dasar untuk opera dengan judul yang sama) karya Mussorgsky, "Malam St. Yohanes" (dasar untuk karya orkestra Mussorgsky yang terkenal dengan judul Night on Bald Mountain), "Malam bulan Mei" (dasar untuk opera dengan judul yang sama oleh Rimsky-Korsakov dan opera Mykola Lysenko, The Drowned Maiden [Utoplena], "Surat yang Hilang: Cerita yang disampaikan oleh Pendeta dari Gereja N..." "Malam Natal" (dasar untuk beberapa opera, termasuk Cherevichki oleh Tchaikovsky (versi revisi dari Vakula the Smith), opera dengan judul yang sama dari Rimsky-Korsakov, dan oleh Mykola Lysenko dengan judul yang sama (dalam bahasa Ukraina) Rivnaja nič), "Pembalasan yang Mengerikan", "Ivan Fedorovic Sponka dan Bibinya", "A Bewitched Place", Mirgorod (1835, kumpulan cerpen), "Tuan Tanah dari Dunia Lama", Taras Bulba (dasar untuk opera dengan judul yang sama oleh Mykola Lysenko), "Viy", "Bagaimana Dua Ivan Bertengkar", Arabesques (1835, kumpulan cerpen), "Potret (cerpen)", "Sebuah Bab dari sebuah Novel Sejarah" (fragmen), "Nevsky Prospect", "Tahanan" (fragmen), Buku Harian Seorang Gila (novel), "Hidung" (1836, cerpen, dasar untuk opera oleh Dmitri Shostakovich), "Kereta Kuda" (1836, cerpen). Naskah drama yang berjudul “Inspektur Jenderal” (1836, drama) (difilmkan di Indonesia dengan judul "Tamu Agung" oleh Usmar Ismail pada 1955), dan naskah drama yang berjudul “The Gambler” terjemahan rahman sabur (Para Penjudi), "Pulang dari Teater" (1842, esai), "Roma" (1842, fragmen), "Mantel" (1842, cerpen). Perkawinan (1842, drama) babak pertama diadaptasi oleh Mussorgsky sebagai opera dengan nama yang sama, diselesaikan oleh Mikhail Ippolitov-Ivanov, Jiwa-jiwa Mati (1842, novel), Bagian-bagian Terpilih dari Korespondensi dengan Teman-temannya (1847, kumpulan surat dan esai), "Meditasi atas Liturgi Suci".


                                                        Profil Komunitas Tombo Ati


Komunitas Tombo Ati lahir di Jombang tanggal 3 Agustus 1996. Didirikan oleh beberapa penggagas seni yang sebelumnya sudah malang melintang di dunia seni
Pada bulan Oktober 1996 Komunitas Tombo Ati mendapatkan kepercayaan untuk mewakili Jawa Timur dalam ‘Event Festival Teater Tingkat Nasional’ di kota Bandung dan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah RI sebagai penyaji terbaik lakon Makam Bisu (1996-Sutradara Imam Ghozali AR).
Beberapa reportoar musik yang pernah dilahirkan Komunitas Tombo Ati, antara lain: 1. ngRuwat (Agustus 1997-Arr. Bb Yuke), 2. Moesik-Moesik(Juli 1999-Arr. Bb Yuke), 3. Nyes (November 1999-Arr. Adi), 4. Orasi Pandu (Agust. 2000-Arr. Adi), 5. Wong Gugat (Juli 2001-Arr. Bb Yuke/kel. Musik Gong), 6. Pernikahan Agung I (2003-Arr. Bb Yuke), 7. Nakamitsu (Feb. 2002-Arr. Bb Yuke/tt. Gabah), 8. Wabah (April 2003-Arr Bb Yuke/tt. Gabah), 9. Pernikahan Agung II (Juli 2003-Arr. Bb Yuke), 10. Musik Loak (Agust. 2004-Arr. Bb Yuke/ tt. Akar), dan pertunjukan reportoar musik yang terakhiradalah 11. Dispotank (Desember, 2007).
Disamping bermusik, Komunitas Tombo Ati juga ‘getol’ dengan reportoar pementasan teaternya. Pementasan 1. lakon Tujuh Dosa Mematikan (Agustus 1996-Sutradara Irul An), 2. Makam Bisu (Oktober 1996-Sutradara Imam Ghozali AR), 3. Bila (Desember 1997-Sutradara Irul An), 4. Dokter Tiban (Maret 1998-Sutradara Irul An dan tahun 2001-Sutradara Imam Ghozali AR), 5. lakon TUK (Oktober 1998-Sutradara Irul An/Inswiardi), 6. NOL (Oktober 1999-Sutradara Imam Ghozali AR), 7. Julius Caesar (Tahun 2000, 2001, 2002, 2004–Sutradara Irul An) meraih 6 penghargaan dari 7 kategori dalam Festival Teater Jawa Timur di Mojokerto (2000), lalu dipentaskan keliling di Kota Surabaya, Jember, dan Malang (September, 2001), serta dipentaskan pada acara Festival Seni Surabaya (FSS) tahun 2004 di Kota Surabaya. 8. Pementasan lakon Sang Pengacara (Juli 2002-Sutradara Fatkur), 9. Semar Gugat (September 2002-Sutradara Imam Ghozali AR), Ngenteni Pinggir Terop (Februari 2005-Sutradara Irul An). Dan selanjutnya, menyapa publik seni lewat reportoar 10. San Pek Eng Tay (September 2006-Sutradara Imam Ghozali A.R.), 11. Kapai-Kapai (Agustus dan Desember 2006-Sutradara Imam Ghozali AR), 12. Lebidinaya Pesna (10-11Mei 2008-Sutradara Imam Ghozali A. R.), 13. Tekek (Agustus 2008-Sutradara Cristianto Tripilu), 14. Lawan Catur (26-30 Mei 2009-Sutradara Imam Ghozali AR), 15. Pasar Seret (1-2 Agustus 2009-Sutradara Cristianto Tripilu), 16. Pentasan Besutan Dokter Tiban (November 2010-Sutradara Irul An), 17. Orasi Ruang Bersalin “Perjalanan Kedua”(29 Februari 2011-Sutradara Nanda Sukmana), 18. Prasapa Mega Remang (FSS 2011-Sutradara Imam Ghozali AR), dipentaskan di Jombang dan Surabaya, 19. Pementasan Beruang Menagih Hutang (2-3 Juli 2012-Sutradara Alfi R. Siregar) pada acara “Kenduri Teater Jombang 2012”. 20. Pentas Lakon ‘’Semar Gugat’’ karya N. Riantiarno, Sutradara Imam Ghozali, A.R. (Aula SMKN 3 Jombang, 2013), 21.Pentas ‘’TUK’’ karya Bambang Widoyo S.P. sutradara Imam Ghozali A.R. pada (Festival Seni Surabaya, 2013), 22.Pentas Dramatic Reading Lakon “dr.Samsi” karya Andjar Asmara, Pengarah Lakon :Imam Ghozali A.R. , Nanda Sukmana, Alfi Rizqoh, bertempat di Gazebo Utama STKIP PGRI Jombang.

     Pertunjukan. Komunitas Tombo Ati bersanggar atau bertempat di Jalan Dr.Wahiddin Sudirohusodo Gg.IV RT.25 RW.04 Kab.Jombang, senantiasa membuka tangan bagi siapa saja yang ingin ‘kongkow-kongkow’ bertukar tangkap gagasan, guna mencari jalan keluar atas problema anak muda yang gelisah.

 Penawaran Kerjasama
Pementasan teater dengan lakon “Para Penjudi” Karya Nikolai V. Gogol Terjemahan Rahman Sabur ini kami mencoba menawarkan kepada instansi dan perusahaan untuk bekerjasama dalam mensponsori berupa pembiayaan atau penyediaan fasilitas untuk pementasan teater. Adapun partisipasi yang kami tawarkan adalah sebagai berikut.
Sponsor Tunggal
Sponsor Utama
Sponsor Madya
Sponsor Pendamping
Donatur

Sponsor Tunggal
Sponsor Tunggal adalah satu-satunya sponsor dalam pementasan teater dengan lakon “Para Penjudi” Karya Nikolai V. Gogol Terjemahan Rahman Sabur, yang akan mendanai dan memfasilitasi keseluruhan kebutuhan pementasan dari total anggaran dana yang diperlukan. Adapun penawaran yang kami sediakan untuk sponsor tunggal.
Pencantuman logo di liflet/buklet
Pencantuman logo di poster
Pencantuman logo di spanduk
Pencantuman logo di baliho
Pencantuman logo di tiket
Pencantuman logo di ID Card panitia
Pencantuman logo di kaus panitia
Penyebutan produk dalam promo radio
Pemasangan umbul-umbul vemse (di lokasi pertunjukan)

Sponsor Utama
Sponsor Utama merupakan sponsor penyedia dana pada pementasan sebesar 75% dari total anggaran dana keseluruhan dan perusahaan lain dapat menjadi sponsor pendamping. Adapun penawaran yang kami sediakan untuk sponsor utama.

Pencantuman logo di liflet/buklet
Pencantuman logo di poster
Pencantuman logo di spanduk
Pencantuman logo di baliho
Pencantuman logo di tiket
Penyebutan produk dalam promo radio

Sponsor Madya
Sponsor Madya merupakan sponsor penyedia dana ataupun fasilitas dalam pementasan sebesar 50 % dari total anggaran dana. Adapun penawaran yang kami sediakan untuk sponsor madya.
Pencantuman logo di liflet/buklet
Pencantuman logo di poster
Pencantuman logo di spanduk
Pencantuman logo di baliho

Sponsor Pendamping
Sponsor Pendamping merupakan sponsor penyedia dana ataupun fasilitas dalam pementasan sebesar 25 % dari total anggaran dana. Adapun penawaran yang kami sediakan untuk sponsor pendamping.
Pencantuman logo di leflet
Pencantuman logo di poster
Pencantuman logo di baliho

Donatur
Donatur adalah instansi, perusahaan dan ataupun perorangan yang dapat memberikan dana secara sukarela demi suksesnya pementasan drama dengan Lakon “Para Penjudi” Karya Nikolai V. Gogol Terjemahan Rahman Sabur.


Penutup
Pementasan teater dengan lakon “Para Penjudi” Karya Nikolai V. Gogol Terjemahan Rahman Sabur adalah program yang dilaksanakan Komunitas Tombo Ati. Proses latihan dan pengorganisasian, baik tim artistik dan keproduksian, secara keseluruhan dijalani pada bulan Februari – April 2016.
Sehingga dengan bentuk manajemen yang penuh dedikasi dan disiplin tinggi, diharapkan pada saatnya nanti bisa menghasilkan sebuah hasil pertunjukan yang menarik. Oleh karena itu, dukungan yang baik dari semua pihak sangat dibutuhkan agar kegiatan berkesenian, lebih khususnya seni teater, bisa terus hidup dan berkembang. Sehingga kesenian bisa dinilai menjadi alternatif pendidikan yang positif dalam membentuk karakter bangsa.
                                                                     
                                                                                                         
                                                                                                                
                                                                                                   Jombang, 1 Februari 2016                                                                                                 
                      Pimpinan Produksi,                                              Sekretaris,                                                                     
                                                                                                                 



            ALFIAN ABDUROZAD, S.Pd.                                  ERWIN ROZAKI H., S.Pd.                                                

                                                       Direktur Komunitas Tombo Ati,




                                                        Drs. IMAM GHOZALI, M.Hum.



Demikianlah artikel Proposal Workshop Pagelaran Teater (pentas seni) kali ini yang dapat saya tulis semoga bermanfaat bagi kita semua dan apabila menurut anda artikel ini bermanfaat jangan lupa untuk di share ke teman-teman anda dan silahkan berikan komentar tentang artikel ini. Terima kasih banyak sudah berkunjung ke blog ini.

Ternyata kedahsyatan Daun Sukun Terbukti Ampuh Sebagai Obat Herbal Dalam Mengobati Penyakit kronis


Ternyata kedahsyatan Daun Sukun Terbukti Ampuh Sebagai Obat Herbal Dalam Mengobati Penyakit kronis,diabetes,penyakit jantung



Daun sukun di juluki sebagai“The Miracle Tree”, Si Pohon Ajaib, karena semua bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. Daun sukun adalah nama yang dipakai untuk pohon dan buahnya sekalian. daun yang berasal dari buah sukun atau pohon sukun, memiliki karakteristik fisik yang warnanya hijau tua dan terdapat garis tengah menyerupai batang dan cukup kaku jika ditekuk, berat buah rata-rata di kisaran 1 sampai 3 kg. Secara empiris, daun sukun banyak diolah untuk menjadi obat tradisional yang mampu menyembuhkan beberapa penyakit kronis, contohnya dan paling umum adalah penyakit diabetes. Mengapa daun sukun bisa berguna untuk mengobati berbagai macam penyakit kronis? Hal ini didasarkan pada kandungan zat yang terdapat di dalamnya.
  
              Buah sukun punya keistimewaan, yaitu kultivar yang tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Seperti yang telah kita kenali bahwa buah sukun dapat bikin perut kenyang karena tinggi serat. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti", maka sukun di Inggris dikenal dengan breadfruit. Menurut penelitian mutakhir daun sukun mempunyaimanfaat dan khasiat dahsyat untuk penyembuhan dan pengobatan.
           
         Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya dianggap setengah liar) dikenal sebagai timbul, kulur (bahasa Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa). Di daerah Pasifik, kulur dan sukun menjadi sumber karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan berbagai nama, seperti kuru, ulu, atau uru.

            Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.

        Multiguna Pemanfaatan Buah Sukun

• Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.
• Getahnya digunakan untuk menjerat burung, menambal (memakal) perahu, dan sebagai bahan dasar permen karet.
• Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat, sehingga kerap digunakan sebagai bahan alat rumah tangga, konstruksi ringan, dan membuat perahu.
• Dan yang paling mutakhir, yang akan dibahas agak panjang dalam bab ini, daun sukun juga berkhasiat sebagai obat.
Khasiat pada Daun
Manfaat daun sukun belum banyak diketahui oleh khalayak, sebagian masyarakat kita hanya mengetahui manfaat dari buah sukun. Daun sukun yang memiliki bentuk lebar dan terlihat keras ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Daun sukun bila dikonsumsi secara rutin mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti ginjal, jantung, anti kanker, asam urat serta mampu menurunkan kadar gula dalam darah. Maka dari itu budidayakan
pemanfaatan tanaman buah sukun, dan kenalkanlah kepada masyarakat bahwa daun sukun memiliki banyak manfaat sehingga ketika tertimpa penyakit kronis tidak begitu khawatir karna sudah tau manfaat dari daun sukun tersebut.


   
             Nah untuk lebih jelas mengakui keunggulan daun sukun dan cara untuk pemanfaatan obat herbal alami, ada baiknya Anda luangkan waktu untuk membaca cara mencampur daun sukun sebagai obat herbal alami seperti di bawah ini.

Peracikan Daun Sukun untuk Pengobatan Ginjal

Untuk lebih jelas dan memudahkan Anda dalam meracik daun sukun untuk pengobatan ini, ikutilah langkah-langkah berikut:
• Pertama, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering.
• selanjutnya, Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter. Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh. Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi sampai separuh.
• Saringlah rebusan daun sukun itu. Air rebusan akan berwarna merah, seperti warna air teh. Rasanya juga cukup pahit. Minumlah saat hangat, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya. Demikian lakukan seterusnya hingga sembuh.
• Agar tidak repot berulang mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus. Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.


Peracikan Daun Sukun untuk Penyakit Jantung

Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya penyajian untuk pengobatan penyakit jantung adalah:
• Ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.
• Cuci daun sukun yang sudah dipetik tadi sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas.
• Setelah disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.

Peracikan Daun Sukun untuk Penurunan Kolesterol

• Ambil segenggam daun sukun yang sudah kering (15 gram), kemudian campur dengan daun bangle dengan ukuran yang sama atau dua sendok teh serbuk bangle. Seduh dengan air mendidih seperti membuat teh. Jika tak kuat rasa pahitnya, Anda juga bisa menambahkan rasa manis dari gula batu atau madu.                  


Peracikan Daun Sukun untuk Mencegah Asam Urat

• Ambil segenggam daun sukun yang telah dikeringkan (15 gram), campur dengan segenggam daun greges otot (atau dua sendok teh dalam bentuk serbuk). Seduh dengan air mendidih, lalu saring. Setelah dingin minum seperti halnya teh. Dapat juga ditambahkan gula batu atau madu.
Pilih Daun yang Tidak Terlalu Tua
Lebih lanjut, ia mengingatkan, untuk mendapatkan khasiat daun sukun secara maksimal, sebaiknya pilih daun sukun yang memiliki warna hijau mencolok alias tidak terlalu tua ataupun terlalu muda. Kandungan klorofil atau zat hijau daun sukun itulah yang memberikan berikan manfaat bagi kesehatan. Saat mengeringkan, sebaiknya jangan langsung kena matahari. Cukup diangin-anginkan hingga daun menjadi kering.




Minum Sehari Segelas Saja

Air rebusan dari daun sukun tersebut baiknya diminum setiap hari satu gelas. Dari beberapa yang sudah merasakan khasiatnya, mula-mula reaksinya belum terasa. Sebulan kemudian barulah terasa ada perubahan. Badan mulai terasa lebih fit, lebih segar dan buang air kecil menjadi makin lancar.
Selain baik untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk meredam laju kolesterol jahat dalam darah. Setelah 2 minggu, daun sukun mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Ramuannya sama dengan untuk ginjal, hanya ditambah bangle. Campuran segenggam daun sukun yang telah di keringkan dan bangle diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat teh. Di minum setiap hari sebagai pengganti teh.




Demikian artikel tentang ini yang dapat saya tulis tunggu artikel selanjutnya, apabila artikel saya ini bermanfaat bagi anda sebagai pengunjung/ pembaca jangan lupa untuk share kepada teman-teman anda agar teman anda juga mendapatkan manfaatnya sehingga saya dapat pahala dan anda pun juga mendapatkan pahalanya karna sudah share. Terima kasih banyak sudah berkunjung di blog kami. 

Budidaya Dan Pemanfaatan Tanaman Buah Sukun



Pohon sukun banyak ditanam di pekarangan terutama di pedesaan dan telah dikenal masyarakat luas. Bentang keragaman genetiknya sangat luas, dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Papua. Sukun adalah salah satu jenis tanaman dari famili Moraceae dengan nama botanis Artocarpus altilis. Sukun dapat tumbuh hampir di semua tipe lahan dan jenis tanah di Indonesia, pada ketinggian tempat 0 m–700 m dpl, namun tumbuh optimal pada ketinggian 0 m–400 m dpl, dengan tanah alluvial yang kaya humus. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman sukun adalah 1500 mm–2500 mm/th dengan kelembaban 70%-90%. Nama ilmiah jenis ini adalah Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg yang bersinonim dengan Artocapus communis Forst dan Artocarpus incisa Linn (Heyne, 1987; Ragone, 1997; Zerega et al, 2005), dengan susunan klasifikasi sebagai berikut (Zerega et al, 2005):
Kingdom         : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi              : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi         : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas              : Dicotyledonae (berbiji belah)
Ordo                : Urticales
Famili             : Moraceae
Genus             : Artocarpus (nangka-nangkaan)
Spesies            : Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg


Budidaya Dan Pemanfaatan Tanaman Buah Sukun
   
         Tanaman sukun mulai berbuah kira-kira pada umur 4 tahun, tetapi pada lingkungan yang sesuai seringkali berbuah pada umur 3 tahun. Satu batang pohon sukun dapat menghasilkan 50 – 100 buah setiap panen atau 100 kg–150 kg (rata-rata berat buah berkisar 1,5 kg-2 kg). Buah sukun berbentuk lonjong, bulat, berkulit hijau dan kekuning-kuningan, dengan daging buah putih krem, karbhidrat tinggi dan setelah masak bertekstuk padat, lunak dengan rasa gurih manis. Masyarakat di beberapa daerah memanfaatkan daun dan kulit batang pohon sukun sebagai bahan ramuan obat. Banyak sekali manfaat dan khasiat yang dapat diambil dari tanaman sukun sehingga sangat pantas apabila tanaman ini di golong-kan sebagai tanaman serbaguna dan bernilai ekonomis.

          Kebanyakan orang Indonesia hanya menjadikan tanaman sukun sebagai camilan dan sayur saja. Sukun sepintas mirip dengan beberapa buah eksotik di Indonesia. Buah-buahan itu adalah buah nangka dan durian. Tapi ternyata, sukun tetap berbeda dengan bentuknya yang bulat dan juga tidak dipenuhi duri. Hanya berbentuk seakan memiliki duri tajam saja.

            Mengingat penduduk Indonesia masih memerlukan sumber karbohidrat di samping beras, maka sukun dengan kultivarnya dapat dijadikan alternative salah satu bahan sumplemen kebutuhan karbohidrat tersebut. Karbohidrat mampu mengoptimalkan fungsi dari protein sebagai zat pembangun tubuh. Bila tak ada karbohidrat, maka tugas utama dari protein akan terganggu karena pengalihan fungsi protein sebagai cadangan energi yang seharusnya menjadi peran utama dari karbohidrat. Menjadi sumber energi untuk tubuh merupakan peran utama dari karbohidrat yang setiap gramnya mengandung 4 kalori. Pada sistem sirkulasi darah di dalam tubuh manusia, sumber energi dihasilkan dari keberadaan karbohidrat yang berperan sebagai glukosa. Pada masa akhir-akhir ini ada kecenderungan pengabaian budidayanya, sehingga sudah dirasakan sulit memperoleh buah sukun. Sukun biasanya ditanam di lahan pekarangan di sekitar rumah penduduk, berdampingan dengan tanaman lain baik tanaman palawija maupun jenis hortikula lainnya. Pohon sukun mempunyai perakaran dalam dan bertajuk rindang, dengan tinggi dapat mencapai 30 m dan diameter antara 90 cm- 120 cm.

Bunga Dalam Tanaman Sukun

          Bunga sukun berkelamin tunggal (bunga jantan dan unga betina terpisah) tapi berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga jantan berbentuk tongkat panjang yang disebut ontel. Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan bunga majemuk sinkarpik seperti pada nangka.

 

Ket: Bunga jantan (kanan) dan betina (kiri) tanaman sukun
           

          Perbungaan dalam ketiak daun, dekat ujung ranting. Bunga jantan dalam bulir berbentuk gada panjang yang menggantung, 15-25 cm, hijau muda dan menguning bila masak, serbuk sari kuning dan mudah diterbangkan angin. Bunga majemuk betina berbentuk bulat atau agak silindris, 5-7 × 8-10 cm, hijau. Buah majemuk merupakan perkembangan dari bunga betina majemuk, dengan diameter 10-30 cm. Forma berbiji (timbul) dengan duri-duri lunak dan pendek, hijau tua. Forma tak berbiji (sukun) biasanya memiliki kulit buah hijau kekuningan, dengan duri-duri yang tereduksi menjadi pola mata faset segi-4 atau segi-6 di kulitnya.
           Penyerbukan bunga dibantu oleh angin sedangkan serangga yang sering bekunjung kurang berperan dalam penyerbukan bunga. Pada buah sukun walaupun terjadi penyerbukan, pembuahannya terjadi kegagalan sehingga buah yang terbentuk tidak berbiji. Walaupun didalam buah tersebut ada biji, namun biji tersebut tidak dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan, karena sifatnya steril.
           Buah sukun memiliki biji timbul yang bulat atau sedikit gepeng hingga terlihat sedikit persegi, warna dari biji ini kecoklatan dengan 2,5 centimeter yang diselubungi tenda bunga. Sukun tidak menghasilkan biji, dan tenda bunganya di bagian atas menyatu, membesar menjadi ‘daging buah’ sukun.
Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.

 Pemanfaatan Tanaman Sukun
           Buah sukun yang telah tua dapat direbus, digoreng, dibuat tepung dan keripik, serta dapat dibuat tape melalui fermentasi. Kayu tanaman sukun tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan, tetapi tidak baik untuk kayu bakar. Demikian pula, kayu tanaman keluwih. Buah keluwih umumnya dipanen muda untuk disayur. Bunga jantan tanaman sukun yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai obat nyamuk. Rebusan daun sukun atau daun keluwih dapat digunakan untuk obat penyakit kuning (hepatitis).

Syarat Tumbuhnya Tanaman Sukun

         Tanaman sukun baik dikembangkan di dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl yang bertipe iklim basah. Curah hujan antara 2.000-3.000 mm per tahun. Tanah aluvial yang mengandung banyak bahan organik disenangi oleh tanaman sukun. Derajat keasaman tanah seldtar 6-7. Tanaman sukun relatif toleran terhadap pH rendah, relatif tahan kekeringan, dan tahan naungan. Di tempat yang mengandung batu karang dan kadar garam agak tinggi serta sering tergenang air, tanaman sukun masih mampu tumbuh dan berbuah.



Demikian artikel tentang Budidaya Dan Pemanfaatan Tanaman Buah Sukun ini yang dapat saya tulis tunggu artikel selanjutnya, apabila artikel saya ini bermanfaat bagi anda sebagai pengunjung/ pembaca jangan lupa untuk share kepada teman-teman anda agar teman anda juga mendapatkan manfaatnya sehingga saya dapat pahala dan anda pun juga mendapatkan pahalanya karna sudah share. Terima kasih banyak sudah berkunjung di blog kami.