Jadi sebelum kita membahas lebih
dalam perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa ada 7 langkah penting sebelum menganalisis data. Dan pengumpulan data merupakan hal
yang sangat penting dan harus dilakukan dalam penelitian, pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis,
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban
itu masih perlu di uji secara empiris, dan maksud inilah dibutuhkan pengumpulan
data. Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode bisa dengan melalui angket, wawancara, pengamatan,
tes, dokumentasi dan sebagainya. Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis
menjadi tidak bermakna, tidak berarti menjadi data mati dan data tidak
berbunyi. Oleh karena itu analisis data ini untuk memberi arti, makna dan nilai
yang terkandung dalam data.
Data yang dikumpulkan ditentukan
oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh
sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas
sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
POKOK BAHASAN
Setelah instrumen didistribusikan kepada
responden, langkah penting berikutnya yang perlu dikerjakan oleh seorang
peneliti adalah melakukan usaha untuk
dapat memperoleh kembali kuesioner atau
angket yang telah diisi sebanyak-banyaknya.
Hasil dari usaha tersebut biasanya berupa tumpukan kuesioner yang sudah dijawab dan
dikembalikan pada peneliti. Dalam bahasa penelitian, tumpukan hasil kembalian angket tersebut sering
disebut sebagai data kasar. Sebelum data dianalisis, data kasar yang ada perlu diadministrasi.secara jelas untuk rnemitdahkan ketika seorang peneliti melakukan
analisis dan memasukkannya ke komputer, langkah ini dtsebut mempersiapkan data
atau mengadministrasi data.
Langkah-langkah penting yang.perlu
diambil dalam mempersiapkan ini adalah seperti
berikut: melakukan skoringan melakukan tabulasi.
A.MELAKUKAN SKORING
Semua data yang kembali
perlu dinilai secara tepat dan konsisten, karena setiap angket merefleksikan sosok
individu yang telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi dalam menjawab angket yang telah
dikirimkan responden kepada tim peneliti.
Setiap angket harus diskor dengan cara yang sama dan kriteria yang sama.
Cara menskor yang paling
baik adalah dengan dilakukan secara manual. Karena lebih teliti dan memiliki
sensitivitas tinggi bila terjadi penyimpangan. Akan tetapi dalam jumlah yang
besar seperti pengambilan skor dari hasil angket ujian masuk ke perguruan tinggi,
misalnya cara yang paling cepat adalah menggunakan jasa komputer. Untuk mencapai
tujuan tersebut, format angket disusun sedemikian rupa sehingga mesin komputer dapat
membaca dengan mudah. Persiapan tersebut termasuk menggunakan pensil tertentu dan kertas
yang format dan besarnya sudah tertentu pula. Prinsip metode melakukan skoring, baik
yang dilakukan dengan manual maupun dengan komputer adalah sama. Mereka mengelompokkan dari jawaban yang ada dan kemudian menempatkannya pada tempat
yang semestinya. Yang perlu
diperhatikan dalam skoring adalah perlu adanya ketepatan yang tinggi atau dengan kata lain, kesalahan yang ditimbulkan oleh
prosedur skoring harus minimal.
Kompleksitas proses skoring
data pada umumnya tergantung dari jenis angket jawaban yang
kembali-termasuk misalnya angket tertutup atau angket terbuka.
Melakukan skoring dari hasil
kuesioner tertutup pada umumnya lebih mudah dan lebih cepat jika
dibandingkan dengan hasil kuesioner yang terbuka atau jawaban bebas. Karena dengan
angket tertutup, jawaban sudah diberikan alternatif dengan kelompok jawaban yang
sudah ada. Sehingga peneliti tinggal memasukkannya dalam kriteria masing-masing.
Untuk angket tertutup, jawabannya masih berupa uraian luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan cara
disaring dan dikelompokkan menurut jenis dan
kategori jawaban.
Hasil skoring ini perlu
dicek kembali agar memiliki ketepatan yang tinggi. Karena jika tidak dicek ada
kemungkinan terjadi kesalahan dalam melakukan skoring yang dapat berakibat terjadinya
kesalahan pada langkah-langkah selanjutnya. Jika di kampus kita sudah
mempunyai lembaga yang melayani proses skoring data, maka dapat digunakan lembaga
layanan tersebut. Jika kita menggunakan paket analisis data, pada umumnya hasil lebih cepat dan
terstandar.
B.PROSES TABULASI
Setelah instrumen diskor,
hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat
skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran
analisisnya. Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan secara
sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari
jumlah skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Data
dapat pula ditampilkan dalam bentuk grafis untuk melihat gambaran secara
komprehensif.
Jika analisis data adalah
membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom yang berbeda.
Misalnya, kolom dua untuk keterampilan A dan kolom tiga untuk kelompok B. Dari
cara pengelompokkan ini kita dapat melakukan perbandingan antara penguasaan keterampilan A dan
B (lihat Gambar 6.1).
Di samping membandingkan
antara penguasaan keterampilan antara dua kelompok, seorang peneliti
dapat juga membandingkan misalnya kebutuhan kompetensi keselamatan kerja
dengan kompetensi komunikasi.
Dengan menggunakan prinsip
tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat menentukan arah selanjutnya
teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung dengan tujuan analisis data yang
hendak dicapai.
C.KEGIATAN DALAM ANALISIS DATA
Kegiatan analisis data dalam
suatu proses penelitian umumnya dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu
mendeskripsikan data dan melakukan uji statistika (inferensi).
1. Mendeskripsikan Data
Yang dimaksudkan dengan
mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh
bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang
lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Mendeskripsikan
informasi dari responden ini ada dua macam. Jika data yang ada adalah data
kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan dengan cara menyusun dan mengelompokkan data yang ada,
sehingga memberikan gambaran nyata terhadap responden.
Jika data tersebut dalam
bentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara mendeskripsi data dapat
dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif. Tujuan dilakukan analisis
deskriptif dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk meringkas data
agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti.
Analisis data yang paling
sederhana dan sering digunakan oleh seorang peneliti atau pengembang adalah
menganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsipprinsip deskriptif. Dengan
menganalisis secara deskriptif ini mereka dapat mempresentasikan secara
lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang termasuk analisis
deskriptif pada umumnya termasuk mengukur tendensi sentral, mengukur
variabilitas, mengukur hubungan, mengukur perbandingan dan mengukur posisi
suatu skor.
a. Mengukur Tendensi
Sentral
Yang termasuk mengukur
sentral tendensi itu termasuk menghitung:
-
mode atau skor yang paling sering muncul dibanding
skor-skor lainnya,
-
median atau merupakan titik atau skor yang posisinya
membagi 50 persen di atas dan 50 persen di bawah,
-
mean
tidak lain adalah merupakan rerata skor dari data yang ada.
b. Mengukur variabilitas
Setelah rerata dihitung
biasanya seorang peneliti juga menghitung variabilitas atau jarak penyebaran surat
skor terhadap garis mean tersebut. Yang termasuk mengukur variabilitas itu
termasuk di antaranya mengukur Standar deviasi.
- Varian
- Quartil
- Desil
- Persentil
c. Mengukur Perbandingan
dan Mengukur Posisi Skor: Dalam Tabel dan Diagram
Hasil kuesioner yang telah
diadministrasi selain ditampilkan dalam sentral tendensi dan variasi, juga
ditampilkan dalam bentuk gambar, termasuk diagram dan tabel. Tujuan
utamanya adalah agar para peneliti atau pengembang dapat dengan mudah
menyimpulkan apa arti semua fenomena yang terjadi di lapangan. Yang perlu
diperhatikan dalam menampilkan suatu data, seorang peneliti atau pengembang harus
memahami tentang jenis variabel yang digunakan dalam TNA maupun dalam penelitian.
Variabel tersebut termasuk variabel
diskrit atau kategorik hasil produksi, jenis kelamin, dan sebagainya. Variabel kontinu yaitu variabel yang selalu
berubah pada setiap dimensi waktu umur,
motivasi, perkembangan akan tuntutan mutu, dan sebagainya.
2. Skala Ordinal
Skala ukur yang kedua adalah skala ukur ordinal.
Skala ini mempunyai fungsi yang lebih baik jika dibandingkan dengan skala ukur
nominal. Karena skala ukur nominal memiliki dua fungsi, yaitu selain fungsi
membedakan juga mempunyai fungsi mengurutkan.
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala
ukur suatu data yang ketiga. Skala interval sudah mempunyai fungsi yang lebih
lengkap dibanding dengan kedua skala ukur pendahulunya, yaitu skala
ukur nominal dan ordinal. Di samping telah mempunyai fungsi pembeda, dan fungsi
mengurutkan, skala interval juga mempunyai fungsi penjumlahan dan pengurangan.
4. Skala Rasio
Skala yang keempat adalah
skala ukur yang paling lengkap. Karakteristik yang dimiliki oleh tiga alat ukur
tersebut di atas, yaitu membedakan, mengurutkan, dan menjumlah-mengurangi
dimiliki oleh skala ukur rasio ini. Di samping itu, skala ukur rasio juga mempunyai
titik awal, yaitu titik sebagai awal pengukuran, sehingga dengan alat ukur ini
sifat-sifat perkalian, pembagian, pengurangan, dan penjumlahan dimiliki. Hampir
semua alat ukur di bidang ilmu pengetahuan alam dan teknik menggunakan alat ukur
skala rasio. Sebagai contoh misalnya alat ukur kilogram (kg) untuk massa, kilometer
untuk jarak, meter/detik untuk kecepatan, detik untuk waktu, dan sebagainya.
Demikianlah artikel ini yang dapat saya tulis apabila bermanfaat bagi anda silahkan share kepada teman anda agar teman anda juga mendapatkan manfaatnya, dan apabila ada kekurangan dalam artikel ini mohon di lengkapi dengan cara memberikan komentar. Terima kasih sudah berkunjung di blog ini.
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com