Apa kabar semuanya. Saya harap sobat aloneartikel tidak pernah merasa bosan dengan postingan saya, dan diharapkan semua postingan saya sesuai dengan apa yang hendak sobat cari, sehingga saya tidak mengecewakan sobat. Pada hari ini, hari yang berbahagia ini, hari yang penuh anugerah dari tuhan ini kita dipertemukan kembali dalam keadaan sehat, kuat, waras itu merupakan anugerah yang sangat luar biasa, karna apa? Banyak diluar sana yang tidak diberikan hal tersebut oleh tuhan, sehingga mereka tidak bisa menikmati indahnya hidup didunia, tapi ternyata tuhan memberikan hal itu pada kita sehingga kita menjadi sebaik-baiknya makhluk. Maka dari itu mari kita bersama-sama bersyukur atas pemberian tuhan ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan memposting artikel yang masih berkaitan dengan artikel-artikel sebelumnya, jika sebelum-sebelumnya saya memposting tentang tipe kepribadian, logika vs perasaan, tentang dua belahan otak dan What if?? (Bagaimana Jika) yang semua itu saling menguatkan antara artikel yang satu dan yang lainnya, dan artikel yang ini pun juga sama! Sobat mau tahu judulnya? Pasti penasaran? Coba lihat tulisan gambar diatas. Nah itu dia judulnya, sobat udah tahu kan? hehe...
Pasti sobat bertanya-tanya kenapa saya harus memperluas lagi mengenai perasaan atau hati? Karna hati adalah sumber dari semua hal, hati adalah otak dari jasad manusia, hati adalah dalang dan jasad manusia adalah wayang nya, semua yang kita lakukan itu atas dasar perintah hati. Betul bukan?!!
Artikel ini gak ada maksud untuk menggurui atau menceramahi anda akan tetapi sebagai bahan sharing saya kepada anda, jadi saya harap kita bisa berdialog, berdiskusi dengan materi ini. Bukan hanya artikel ini saja tapi semua artikel yang saya posting diharapkan bisa menjadi bahan diskusi juga dengan anda, maka dari itu bagi anda yang ingin menghubungi saya silahkan klik contact us yang ada di laman paling atas sendiri, silahkan anda isi nama, email dan kolom mesage lalu klik send email.
Okelah untuk mempersingat waktu silahkan baca artikel ini:
Ketika Hati Yang Merajai
Segala puji dan syukur wajib kita haturkan kepada allah swt
yang telah menciptakan kita sebaik-baik makhluk di dunia. Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada nabi muhamad saw, sang reformis yang telah membebaskan
umat dari belenggu kebodohan dan menunjukkan jalan keselamatan. Sahabat aloneartikel, allah telah
memberi dua potensi dalam diri kita yang sangat besar peranannya, yaitu akal
pikiran dan perasaan. Manusia menjadi mulia jika mampu mendayagunakan keduanya,
sebaliknya, manusia menjadi hina jika di perbudak oleh keduanya.
Manusia adalah makhluk
sang pencari kebenaran, akan tetapi kebenaran yang diterima sering kali tidak
diyakini sebelum dibuktikan secara empiris (berdasarkan pengalaman, terutama
dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan). Padahal, tidak
semua kebenaran dapat dinalar oleh akal fikiran kita seperti halnya kebenaran
yang bersumber dari wahyu (allah).
Sebelum manusia berhasil mengembangkan potensi
intelegensinya, allah swt telah mengingatkan kita dalam firmannya “Dan
ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah.
Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan
benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’
kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta
menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka
itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus (Q.S al-Hujarat: 7). Ayat
tersebut mengisyaratkan bahwa sikap manusia lebih cenderung mengedepankan
rasionalitasnya, berpikir kritis, namun sering melampaui batas sehingga tidak
bisa menghasilkan kebenaran, bahkan mencelakakan diri sendiri seperti berfikir
dengan tujuan ingin mengungkap rahasia Allah (perkara ghaib).
Perbuatan tersebut seringkali menyalahi bahkan menentang
perintah Rasul SAW dengan alasan perintahnya tidak logis, sehingga mereka
menjadi celaka. Sesungguhnya potensi akal fikiran ini akan besar manfaatnya
jika kita bisa mendayagunakan untuk memikirkan sebab akibat, seperti; seseorang
menjadi pandai karena rajin belajar, bahkan menjadi kaya raya karena mujhid muzhid.
Dengan demikian, kita mendapatkan banyak pelajaran/hikmah dalam kehidupan, bisa
mengambil yang baik dan manfaat serta menjauhi yang sia-sia dan mudlarat.
Hal yang tidak kalah penting adalah Allah telah memberi
potensi kita berupa hati yang berkuasa mengendalikan emosional, laksana sang
raja yang menguasai pasukannya. Rasul SAW telah bersabda: “ingatlah
sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging, ketika ia baik maka baik pula
seluruh tubuh, dan ketika ia jelek maka jelek pula seluruh tubuh, ingatlah bahwa
segumpal daging itu adalah hati”.
Manusia sering diperbudak kesenangan, kemewahan dan terbuai
angan-angan yang menyesatkan dirinya. Obsesinya ingin kaya raya tanpa
mempedulikan cara mendapatkannya, ingin pandai tanpa belajar dengan susah
payah. Atau bahkan sebaliknya, takut gagal, kalah sehingga berupaya dengan
segala cara untuk memenangkannya. Semua itu tidak terlepas dari peranan hati
(kehendak). Maka, orang yang bisa menguasai emosionalnya adalah orang yang kuat
dan selalu menang dalam menghadapi problema kehidupan. Semua kegagalan yang ia
alami menjadi pelajaran yang berarti, dan keberhasilan yang ia capai tidak
membuat lupa diri.
Para pembaca aloneartikel yang dimuliakan Allah, dunia seisinya diciptakan
pada hakikatnya mengandung tiga aspek yang amat penting dalam kehidupan. Tiga
aspek tersebut meliputi dunia sebagai ujian, kemanfaatan dan pelajaran. Bila
kita bisa mendayagunakan akal pikiran dan perasaan (emosional) kita, maka kita
banyak memetik kemanfaatan, mendapatkan banyak pelajaran dalam kehidupan dan
sabar dalam menghadapi setiap ujian. Hal ini akan terealisasi jika kita mampu
berfikir kritis yang positif dan hati kita berperan sebagai raja yang
bijaksana. Demikian, semoga sedikit coretan tinta hikmah ini bermanfaat bagi
kita, AMIIN.
Itulah sementara postingan kali ini mengenai Ketika Hati Yang Merajai yang dapat saya tulis, semoga bisa bermanfaat untuk anda, dan semoga kita semua selalu dalam perlindungan tuhan yang maha esa. Saya persilahkan anda mengeluarkan unek-unek yang ada didalam hati melalui kolom komentar dibawah. Jangan lupa like & share artikel ini, jika anda melakukannya, anda akan mendapat pahala yang besar. jangan lupa baca artikel yang lainnya juga. Demikian dari saya banyak salah mohon maaf. Salam dua jari dan senyum. piis.
0 komentar:
Post a Comment