Tentang logika dan perasaan?? 2 hal inilah yang sering
membuat galau seseorang. Pria yang selalu menggunakan logikanya sedangkan wanita yang selalu menggunakan
perasaannya. Tak heran, perbedaan ini sering menimbulkan masalah dan
pertengkaran. Tak ada yang harus disalahkan. Karena perbedaan ini lah yang akan dipersatukan
dalam sebuah hubungan agar bisa mengisi satu sama lainnya. Jika wanita berfikiran x, pria pasti berfikiran y.
pernahkah wanita berfikir sama dengan pria? tentu tidak.
pernahkah wanita berfikir sama dengan pria? tentu tidak.
pernahkah pria berfikir sama dengan wanita? tentu saja
juga tidak.
Karena perbedaan ini, wanita kadang menganggap pria
tidak mengerti, pria tidak peka, pria tak pernah tau apa ingin wanita, pria tak
bisa membaca kode-kode yang diberikan wanita. Tak heran kalau seandainya ada
kata-kata pria yang sering menyakitkan hati wanita. Bukan hanya dalam menjalin
suatu hubungan asmara saja, mungkin hal ini juga sering terjadi di lingkup
keluarga. Kita berfikir A dan orang tua berfikir B. Selalu kontradiktif antara
kemauan anak dan orang tua, hal itu kadang membuat kita galau dengan kemauan
atau keputusan orang tua yang tidak sejalan dengan kita. Tapi tentunya
keputusan orang tua adalah sesuatu yang terbaik untuk anaknya. Dan ketika kita mulai beranjak dewasa pasti disitu
kita akan dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan baru yang sebelumnya
belum pernah ita rasakan. Namun jika kita mengalami banyak masalah, kebingungan,
stress, tantangan, tekanan dalam hidup, itu artinya kita masih dalam proses
menuju kedewasaan, bukan berarti setelah dewasa itu kita akan bebas dari
masalah. Tetapi permasalahan itulah yang nantinya akan menggiring kita menjadi
orang yang lebih dewasa, bijaksana dan menjadi orang yang lebih baik dalam
menjalani suatu kehidupan.
Sebelumnya saya telah memposting 5 Tips Mengatasi Masalah Dengan Logika Dan Perasaan artikel tersebut merupakan jawaban dari artikel sebelumnya, atau solusi yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika kita mengalami banyak masalah. Tapi artikel yang sekarang ini lebih mengarah ke sebuah pengalaman, yang kita itu akan dihadapkan dengan sebuah pilihan dalam menghadapi masalah tersebut. Jadi pada saat kita tertimpa masalah yang lebih kita tonjolkan itu logika ataukah perasaan?? Dan yang bisa menjawab adalah hati nurani anda. Silahkan anda baca postingan dibawah ini.
Ketika Stress, Who Is The Winner? Logika Ataukah Perasaan?
Setiap insan
manusia pasti memiliki suatu masalah dan punya cara untuk mencari sebuah
solusi. Meskipun setiap masalah ada jalan keluar, namun dalam mencari sebuah
jawaban kadang-kadang seseorang mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan,
bahkan tak jarang pikiran dan perasaan akhirnya membuat kita menjadi sterss dan
paranoid karena memikirkan masalah tersebut. Disaat sterss itu melanda, logika
dan perasaan berperan besar dalam menyelesaikannya.
Satu hal yang harus digaris bawahi bahwa pada
dasarnya ketika kalian mengalami stress, itu merupakan suatu proses pendewasaan
diri karena kalian sedang menghadapi tantangan hidup berupa tuntutan, peluang
dan masalah hidup tingkat lanjut yang harus kalian lalui. Tingkat kedewasaan
seseorang juga dapat dinilai dari sejauh mana kalian dapat menyelesaikan
masalah dengan baik, dan itulah dinamika kehidupan. Stress dapat terpecahkan
jika masalah bisa teratasi dengan baik. Namun dalam menghadapi masalah tersebut
butuh yang namanya pengambilan keputusan dengan baik pula. Menurut kalian mana
yang lebih dipilih untuk menghadapi masalah tersebut? LOGIKA atau PERASAAN?
Tahukah
kalian bahwa sang khalik memberikan logika dan perasaan untuk saling bekerja
sama sehingga menghasilkan sesuatu yang sempurna seperti halnya menciptakan
pria dan wanita? Keduanya sama-sama dibutuhkan dan bersifat setara. Pikiran
atau logika membantu kalian untuk menganalisa informasi dan fakta-fakta yang
ada sebelum menuju sebuah kesimpulan. Sedangkan perasaan membantu kita untuk
peka terhadap setiap keputusan atau kesimpulan atas sebuah informasi untuk
menuntun kita menuju langkah selanjutnya.
Saat
dihadapkan pada suatu masalah, biasanya manusia lebih dominan menggunakan hati
ketimbang logika untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan faktanya, 80%
orang mengambil keputusan dengan perasaan mereka, dan selebihnya dengan logika.
Sebenarnya apa sih sisi positif maupun negatif antara hati yang pastinya
terkait dengan namanya perasaan ataupun logika yang disebut juga dengan akal
sehat?
Bila kita
lebih memilih menggunakan hati atau perasaan ketimbang logika dalam
menyelesaikan masalah ataupun menjalani sesuatu, maka yang akan terjadi
biasanya justru hal-hal yang bersifat nrgatif. Perasaan itu berkaitan dengan
hati nurani yang bersifat subjektif. Tidak semua hal bisa dikatakan benar dan
sudah sesuai jalur bila kita menggunakan perasaan ketimbang logika yang sudah
jelas-jelas nyata adanya. Oleh karenanya disini penulis hadirkan plus minusnya
hati versus logika:
Sisi Positif:
Di saat
manusia menggunakan logika, maka kita bisa memutuskan sesuatu dengan cara yang
benar, membela yang benar, memilih yang baik demi sebuah kebaikan, adil dan
bijaksana. Hal ini tentu akan membawa kebahagiaan untuk diri kita dan juga
orang lain dalam jangka panjang. Namun ketika kita lebih mengedepankan hati dan
perasaan, gunakanlah dengan sebaik-baiknya untuk menolong sesama, membangun
religi, melindungi dan membantu yang lemah terhadap sesama. Dalam hal ini tentu
hati nurani kita akan tergugah, serta menjauhkan kita dari rasa bengis dan
kejam.
Sisi Negatif:
Di saat kita
menggunakan logika secara berlebihan, maka kita akan bersikap egois, hati
nurani akan lebih tertutup, tidak percaya akan adanya tuhan, melanggar moral
dan tidak ada rasa iba dan belas kasihan terhadap sesama. Ketika kita
menggunakan hati dan perasaan secara berlebih, maka kita tidak dapat memutuskan
dan memilih secara objektif, mana yang benar dan mana yang salah. Keputusan
hanya didasarkan atas suka atau tidak suka. Gunakanlah logika dan perasaan hati
secara seimbang. Kita harus tahu kapan harus menggunakan perasaan dan kapan
harus memakai logika dengan bijak. Ketika kita memutuskan sesuatu menggunakan
perasaan, maka tumbuhkan juga logika untuk dapat memilih dan memutuskan secara
baik dan adil. Intinya, pikirkanlah segala sesuatu yang kita lakukan saat ini
untuk dampaknya dalam jangka panjang ke depan nanti. Jangan semata karena
mengandalkan perasaan maka logika jadi tersingkirkan begitu saja. Tidak dapat dipungkiri,
bahwa logika dan perasaan itu saling berhubungan dan sangat mempengaruhi juga
dalam mengatur keputusan jalan hidup seseorang juga mengenai pertanggung
jawaban moral kepada tuhan.
Catatan: Ketika anda mengalami stress, itu
merupakan suatu proses pendewasaan diri karena anda sedang menghadapi tantangan
hidup berupa tuntutan, peluang dan masalah hidup tingkat lanjut yang harus anda
lalui.
Demikian postingan tentang Ketika Stress, Who Is The Winner? Logika Ataukah Perasaan? yang bisa aloneartikel tulis, semoga kita semua bisa mengatasi
permasalahn-permasalahan yang menimpa pada diri kita dengan sikap
dewasa, bijaksana dan sabar. Bukan hanya mengandalkan logika saja atau
perasaan saja, namun keduanya kita persatukan untuk bisa mencari
solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah. Terima kasih anda sudah
berkunjung ke blog kami semoga apa yang aloneartikel tulis bisa
bermanfaat semuanya untuk anda, jangan lupa like, koment & share
artikel ini kepada semua orang, karena itu merupakan apresiasi anda
untuk kami agar kami trus memposting hal-hal yang bermanfaat, tentunya
semua itu untuk anda.
0 komentar:
Post a Comment